Kamis, 24 Mei 2012

 
Kesadaran Berbahasa

    Kesadaran berbahasa adalah sikap seseorang baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama bertanggung jawab sehingga menimbulkan rasa memiliki suatu bahasa dan dengan demikian ia berkemauan untuk membina dan mengembangkan bahasa itu.
Ciri-ciri dari kesadaran berbahasa :
1. tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa.
    Ciri orang yang bertanggung jawab terhadap bahasa dan pemakaian bahasa adalah :
  • selalu berhati-hati menggunakan bahasa
  • tidak merasa senang melihat orang yang mempergunakan bahasa secara serampangan
  • memperingatkan pemakai bahasa kalau ternyata ia keliru 
  • tertarik perhatiannya kalau orang menjelaskan hal yang berhubungan dengan bahasa
  • dapat mengoreksi pamakaian bahasa orang lain
  • berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa
  • bertanya kepada ahlinya kalau menghadapi persoalan bahasa
Tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa mempunyai akibat yang mempunyai jangkauan luas. jangkauan untuk manusia yang akan datang dan manusia sekitar pemakai bahasa. Akibat sosial masa datang karena bahasa akan di wariskan    kepada generasi setelah pemakai bahasa dan akibat sosial sekitar karena bahasa bergejala antara seseorang dan orang lain.

2. sikap terhadap bahasa dan berbahasa.
    Sikap terhadap bahasa dan berbahasa dilihat dari dua segi yakni :
  • sikap positif
  • sikap negatif
   Sikap positif terhadap bahasa lebih banyak di lihat dari pelaksanaan bahasa dalam kehidupan sehai-hari oleh pemakai bahasa. Sikap terhadap bahasa itu terlihat dari penghargaannya terhadap bahasa.
   Sikap terhadap bahasa ditekankan pada segi tanggung jawab dan penghargaan terhadap bahasa, sedangkan sikap terhadap berbahasa ditekankan pada kesadaran diri sendiri dalam menggunakan bahasa secara tertib. 

3. rasa memiliki bahasa. 
   Untuk menanamkan rasa memiliki bahasa, oreang harus bertitik-tolak dari anggapan bahwa bahasa adalah miliknya pribadi,konsekuensinya kita wajib memeliharanya. 

4. partisipasi dalam pembinaan bahasa.
  •    Partisipasi informal
   Ikut serta dalam pembinaan bahasa dengan pemakaian bahasa yang tertib. Dalam berbicara atau menulis hati-hati,sehingga bahasanya terpelihara,tidak ada kesalahan dari segi kaidah bahasa.
  •    Partisipasi formal
   Melakukan pembinaan melalui pertemuan formal, termasuk menyumbangkan fikiran dalam bentuk tulisan atau lisan yang mendukung usaha pembinaan bahasa. Ikut berpartisipasi dalam forum diskusi, seminar, kongres, konferensi baik pada tingkat lokal hingga inernasional yang khusus membicarakan persoalan kebahasaan.



(Dr. Mansoer Pateda)